dan tuk kesekian kalinya sementara aku diam di sudut ruang memperhatikan setiap gerakan tubuhnya yang sekian seperdetik selalu berubah beberapa derajat. Dia tidak menyadari dua pasang mata ini yang tajam tak berkedip. Tetap pada pendirian, aku selalu mengawasinya. Dia tertawa, diam, bungkam. Entahlah apa yang dia rasakan, mungkin problema dan kencaman sekitar. Dan aku disini tetap diam.

Kau.. rahasia terbesarku yang kini perlahan berubah menjadi debu. Siapa kita saat ini ? Aku tidak peduli.
Nada dan harmoni di ruangan ini kini sangat kental, Mengganti perlahan setiap kedipan , nafas, dan detak jantung.Tapi tidak padaku. Ada apa ini ? Aku tidak tau pasti .
Kau.. rahasia terbesarku yang kini perlahan berubah menjadi debu.. bisakah kamu bisikkan sedikit saja rahasiamu ini. Apa yang telah terjadi tentang kita km dan aku ? Aku tidak mengerti.
satu harapanku saat ini aku tidak ingin semuanya jd debu yang ditiup oleh siapapun itu dia bersih dan entah pergi kemana. harapan itu gak akan pernah padam ibarat harapan itu adalah lilin yang diterangi oleh sebuah api dan dia akan padam jika lilin itu habis tp jika lilin itu terus diterangi oleh apinya maka dia tidak akan pernah padam. dan aku biarkan debu ini mengotorin semua pikiran dan hatiku karena aku yakin engkau tidak akan menjadi debu tp engkau akan selalu menjadi pelangi
i love you muhammad willy hanafi. i will always waiting for you in here. i never tired, i just stop show my feel. i miss you neptune !!!



